Nenek

Lamerenan atau lengkapnya Mparyat Lamerenan adalah penenun pertama yang saya kenal. Ia berasal dari Tanimbar, sebuah kepulauan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Namanya disematkan pada cucu-cucu perempuannya termasuk saya, karena menjadi sebuah kewajiban bagi laki-laki Tanimbar untuk memberikan nama putri pertama mereka dengan nama sang Ibu.

Sebagai bentuk penghormatan saya terhadap (Alm) Nenek dan kepedulian terhadap penenun serta budaya Tanimbar, saya abadikan nama Lamerenan ini sebagai brand yang menjual produk-produk fashion, berbahan tenun hasil karya buatan tangan para penenun Tanimbar.

Melalui produk-produk berkualitasnya, Lamerenan akan bercerita tentang Tanimbar. Tentang budaya, adat istiadat, sejarah, alam dan membagikan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya ke seluruh dunia.

Lamerenan mengajak anda untuk mengenal Tanimbar lebih dekat. Myao!

Hiyashinta Klise

Pendiri

***

Nenek Liberata

Lamerenan or Mparyat Lamerenan, is the first weaver I have known. She comes from Tanimbar, an archipelago in West Southeast Maluku. Her name is passed on to her granddaughters including me, because it is an obligation for Tanimbarese men to give the name of their mother to their first daughter.

As a tribute to my (late) Grandmother and my concern to the weavers and Tanimbarese culture, I perpetuate this Lamerenan name as a brand that sells fashion products, made from woven handmade of the Tanimbar weavers.

Through its quality products, Lamerenan will tell you about Tanimbar and its culture, customs, history, nature and share local wisdom contained in it to the world.

Lamerenan invites you to know Tanimbar more closely. Myao!

Hiyashinta Klise

Founder