Tarian Tnabar

DSC_0362

Jan 22, 2015.

Mama-mama di Tanimbar sangat senang menari, menenun dan berkebun.

Beberapa waktu lalu saya mendengar kabar dari Kak Yanti (penenun Lamerenan) bahwa mertuanya juga ingin menenun untuk Lamerenan. Namun ia baru mulai bergabung di bulan Maret, karena di bulan ini sampai Februari adalah waktu bagi Mama-mama Tanimbar untuk berkebun. Terutama untuk menanam jagung.

Saya jadi teringat ketika (alm) nenek Lamerenan datang ke Jakarta. Ia sangat bosan karena rumah kami tidak memiliki lahan untuk berkebun. Dan apa yang dilakukannya? Nenek mencabuti semua rumput yang ada di halaman sempit kami, rumput-rumput tetangga, bahkan rumput di sepanjang jalan di sekitar rumah. Mama dan Bapak melarangnya, tapi nenek bersikeras. Setelah puas ‘berkebun’ barulah nenek menenun :-)

(Foto : Tarian Tnabar di Acara Festival Seni Budaya, Tanimbar Oktober 2011. Diambil oleh Hendrikx Klise)



Comments are closed.